Kamis, 12 November 2009

SNOW WHITE AND THE SEVEN DWARFS

A long time ago, a child was born to a queen and king and she was called Snow White. When the queen died, the king married again. This new queen was wicked and hated Snow white. The queen gave orders that Snow White was to be treated as a servant.
Snow White grew very beautiful and one day a Prince riding by, saw her at work and fell in love with her.
The queen was beautiful too, and every day she asked her Magic Mirror, "Who is the fairest in the land?" and the mirror always answered, "You are the fairest one of all".
But one day the mirror answered Snow White was the fairest in the land, and in a rage the queen gave orders to one of her Huntsmen to take Snow White into the woods and kill her.
The Huntsman had a kind heart and couldn't do the deed so told her to run away. She fled into the woods where Seven little dwarfs lived. Their house was small and strange.
Snow White entered the little house and finding it very untidy, started to clean up. Upstairs she found seven little beds. She was very tired and stretching out on one of the beds, was soon asleep.
When the Dwarfs came home they were surprised to find Snow White and after some argument, decided to let her stay. She promised to cook and look after them.
The Queen discovered where Snow White was living and disguising herself as a witch, took a poisoned apple and set out for the Dwarfs cottage. She gave Snow White the poisoned apple to eat and as soon as she bit the apple, she sank into unconsciousness.
Thinking she was dead, the Dwarfs built a glass coffin and put her in it. For days she lay in the forest in her glass coffin. One day, the Prince was riding through the forest looking for Snow White and found her. He leaned over and kissed her. She opened her eyes and sat up with a smile. Everyone was happy. The Prince took Snow White to his palace where they were married and lived happily ever after.

Selasa, 10 November 2009

2012, Matahari, dan Bosscha



Kalau menyimak wacana tentang Kiamat 2012 yang disebut berdasarkan sistem kalender Maya, argumen pentingnya ada di sekitar Matahari. Antara lain disebutkan, pada tahun 2012 aktivitas Matahari, yang sudah dimulai sejak tahun 2003, akan mencapai puncaknya. Selain itu, Matahari dan Bumi akan berada segaris dengan lorong gelap di pusat Galaksi Bima Sakti.

Tentu, Matahari amat sentral bagi Tata Surya, khususnya Bumi dan kehidupan yang ada di biosfernya. Jika ada peningkatan aktivitas di sana, Bumi pasti akan kena pengaruh. Namun, Matahari sudah rutin menjalani siklus aktivitasnya—yang berperiode 11 tahun itu—selama lebih dari empat miliar tahun dan sejauh ini baik-baik saja.

Kini, seiring dengan merebaknya buku tentang Kiamat 2012, juga film-film Hollywood tentang tema yang sama, juga muncul bantahan, tidak saja dari pimpinan suku Maya, tetapi juga dari kalangan astronomi. Mudah dimengerti kalau kalangan astronomi lalu bersuara. Ini karena penyebar kabar Kiamat 2012 banyak menyebut benda langit, seolah hal itu dapat menguatkan skenario yang mereka usung.

Padahal, dasar skenario itu sendiri, yakni kalender Maya, tidak berbeda jauh dengan kalender modern. Kalau kalender Maya punya berbagai macam siklus dengan panjang berlain-lainan, kita juga punya hal serupa. Jadi, kalau kalender Maya akan berakhir tanggal 21 Desember 2012, itu untuk kita bisa terjadi misalnya pada tanggal 31 Desember 1999. Esok hari setelah tanggal itu, yakni 1 Januari 2000, akan dimulai siklus baru, apakah itu yang berdasarkan hari, tahun, puluhan tahun, abad, atau milenium.

Seperti sudah kita saksikan, berakhirnya siklus macam-macam pada tanggal 31 Desember 1999 tidak disertai dengan kiamat bukan?

Bagaimana dengan perjajaran antara Bumi, Matahari, dan pusat Galaksi Bima Sakti? Penyebar kiamat menyebutkan, saat perjajaran akan menimbulkan gaya pasang yang akan memicu gempa bumi yang menghancurkan untuk menamatkan riwayat dunia. Gaya pasang yang sama juga akan memicu badai matahari yang akan menghancurkan Bumi. Bahkan, untuk menambah efek, planet-planet juga disebut akan berjajar pada tanggal 21 Desember 2012.

Ternyata, setelah diperiksa dengan saksama, Matahari tidak akan menutupi (menggerhanai) pusat galaksi. Bahkan, kalaupun Matahari bisa menutupi pusat galaksi, efek pasang dapat diabaikan, tulis Paul A Heckert yang dikutip pada awal tulisan ini.

Dengan penjelasan itu, skenario Kiamat 2012 tidak perlu dianggap serius.

Berdasarkan teori evolusi (lahir dan matinya) bintang, di mana Matahari adalah salah satunya, Matahari memang sekitar lima miliar tahun lagi akan mengembang menjadi bintang raksasa merah yang akan memanggang Bumi. Namun, bukankah lima miliar tahun masih jangka waktu yang amat, amat lama untuk ukuran manusia?

Namun, demi tujuan-tujuan lebih praktis, misalnya untuk mengetahui hubungan aktivitas Matahari dan gangguan komunikasi, atau untuk mengetahui lebih dalam tentang sifat-sifat Matahari, studi tentang Matahari tetaplah hal penting. Dan inilah rupanya yang diperlihatkan oleh Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat.

Penelitian Bosscha

Selama ini, Observatorium Bosscha lebih dikenal dengan penelitiannya di bidang struktur galaksi dan bintang ganda. Penelitian Matahari secara intensif dan ekstensif dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Namun, Sabtu 31 Oktober lalu, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diwakili oleh Dekan FMIPA Akhmaloka meresmikan teleskop matahari tayang langsung (real time). Sistem pengamatan Matahari yang terdiri dari tiga teleskop yang bekerja pada tiga panjang gelombang berlain-lainan ini dibuat dengan bantuan dari Belanda dan rancang bangunnya banyak dikerjakan oleh peneliti dan insinyur ITB sendiri.

Sistem teleskop yang dilihat dari sosoknya jauh lebih kecil dari umumnya teleskop yang ada di Bosscha ini terdiri dari teleskop yang bekerja pada gelombang visual, di mana untuk mendapatkan citra Matahari, sinarnya dilemahkan dulu sebesar 100.000 kali. Untuk pemantauan, citra Matahari diproyeksikan pada satu permukaan yang dapat dilihat dengan aman. Ini diperlukan karena selain untuk penelitian, fasilitas ini juga digunakan untuk pendidikan masyarakat.

Dua teleskop lainnya masing-masing satu untuk penelitian kromosfer rendah dan satu lagi untuk penelitian kromosfer tinggi.

Menambah semarak peresmian, hadir pula ahli fisika matahari dari Belanda, Rob Rutten, yang pagi itu menguraikan tentang kemajuan penelitian fisika matahari dan tantangan yang dihadapi.

Membandingkan materi paparannya, yang dilengkapi dengan citra hidup Matahari berdasarkan pemotretan menggunakan teleskop matahari canggih, tentu saja apa yang diperoleh oleh teleskop di Bosscha bukan bandingannya.

Kontribusi Indonesia

Direktur Observatorium Bosscha Taufiq Hidayat dalam sambutan pengantarnya menyebutkan, lembaga yang dipimpinnya beruntung masih dapat terus menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga di luar negeri untuk mendukung aktivitas ilmiahnya. Sementara peneliti Matahari di Bosscha, Dhani Herdiwijaya, selain menguraikan berbagai aspek riset tentang fisika matahari juga menyampaikan harapannya untuk mendapatkan hasil penelitian detail tentang Matahari.

Peresmian teleskop surya di Bosscha tampak sebagai momentum bagi bangkitnya minat terhadap riset Matahari.

Seiring dengan peringatan Tahun Astronomi Internasional 2009, berlangsung pula peringatan 400 tahun pengamatan bintik matahari. Dalam konteks ini, masih banyak tugas manusia untuk mendalami lebih jauh serba hal tentang Matahari, bintang yang menjadi sumber kehidupan di Bumi. Alam seperti yang ada sekarang ini, menurut skenario Ilahi, masih akan terbentang lima miliar tahun lagi, bukan sampai tahun 2012.

Sumber:Kompas.com

Senin, 09 November 2009

HARI PAHLAWAN

10 november ….
Apa sih yang langsung ada di benak kamu semua…..????
Yupz,,,,Bener banget,Hari Pahlawan….
Anak TK juga tahu itu koq,,,
Sebenarnya apa sih pahlawan itu…????Jangan Cuma bisa jawab dan ngomong kalau ada yang nanya ke kamu tentang hari itu,tapi kamu sendiri ga’ tahu apa yang di katakan pahlawan itu sendiri.Banyak definisi mengenai pahlawan,dan kalo menurut aku pribadi pahlawan itu adalah orang yang mempunyai keberanian dalam mewujudkan keinginannya ,yang berjuang demi bangsa dan negaranya,dan yang pastinya buat dia sendiri serta orang-orang yang rela mengorbankan segenap tenaga dan pikirannya demi kepentingan orang banyak.
Pahlawan itu sebenarnya tidak hanya seperti pangeran diponegoro atau mungkin R.A Kartini aja,tapi bagiku siapa aja bisa koq menjadi pahlawan,minimal untuk dirinya sendiri.Jangan pernah menyerah untuk menggapai semua keinginanmu,karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa depan sebelum kita mencobanya…

BTW,today I wanna say happy birthday to my young brother RAJA.MILKI NUR ANDRIAN,be the best and always do your best and I wish you will be hero to your self,our family,society and also our nation and country,amin….

Luv U brother…. :-)

Oia,aku juga ada beberapa bait puisi neeh…

Saat ku ingat hari ini
10 november..
Ku teringat pada orang-orang
yang telah berjasa terhadap negeri ini
Soekarno
Hatta
Sudirman
R.A kartini
Dan pahlawan lainnya
Dan tak hanya mereka yang aku ingat
Tapi juga kau…
Karena kau adalah pahlawanku
Dan tetaplah menjadi pahlawan di hatiku
Kemarin,hari ini,dan esok…

Rabu, 04 November 2009

Selasa, 03 November 2009


LABA-LABA VEGETARIAN PERTAMA

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir semua spesies laba-laba merupakan jenis predator yang memangsa hewan lainnya, dari serangga sampai burung. Di antara lebih dari 40.000 spesies laba-laba yang ada di dunia, laba-laba yang baru ditemukan ini mungkin jenis pertama diketahui makan tumbuh-tumbuhan.



Hewan berkaki delapan yang diberi nama Bagheera kiplingi itu, hidup di Amerika Tengah khususnya Meksiko dan Costa Rika. Laba-laba vegetarian yang besar tubuhnya hanya seukuran kuku orang dewasa itu memangsa ujung daun akasia.

"Ini benar-benar laba-laba pertama yang diketahui memangsa tumbuh-tumbuhan. Ia juga laba-laba pertama yang diketahu menjadikan tumbuh-tumbuhan sebagai mangsa pokoknya," ujar Christopher Meehan dari Universitas Villanova, Pennsylvania, AS yang melaporkan penelitian tersebut bersama peneliti lainnya dalam jurnal Current Biology edisi teranyar. Ia mengatakan hampir semua buku teks laba-laba tak ada yang pernah menyatakan ada laba-laba pemakan tumbuh-tumbuhan.

Dalam memperoleh sumber makanan ia cukup dibantu peran semut penjaga yang hidupnya juga di pohon akasia. Pasalnya dengan semut yang menguasai akasia, tidak ada herbivora lainnya yang berani mendekat. Namun, karena semut juga makan ujung daun, selain nektar, laba-laba harus melakukan strategi khusus.

Saat berburu mangsa, laba-laba tersebut harus menghindari smeut penjaga dengan memanfaatkan jaringnya untuk bergerak naik turun. Laba-laba juga membangun sarangnya di pangkal daun akasia tua yang jarang sekali dilalui semut.

Selain memangsa ujung daun, laba-laba tersebut sebenarnya masih memangsa lainnya seperti larva semut dan nektar. Saat memengsa semut mereka akan berpura-pura menjadi semut dengan melakukan gerakan zig-zag.

Meski demikian, pengamatan yang dilakukan menggunakan rekaman video dan analisis kimia menunjukkan laba-laba tersebut tetap mendapatkan sebagian besar makanan dari tumbuhan. Populasi di Meksiko memperoleh 90 persen makanan dari jaringan tumbuhan dan sisanya larva semut, nektar, dan lainnya. Sementara populasi di Kosta Rika memperoleh 60 persen makanan dari daun akasia.

SUMBER:Kompas.com

AMFIBI PALING RENTAN KEPUNAHAN

Selasa, 3 November 2009 | 13:50 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Lebih dari sepertiga spesies yang diperiksa dalam sebuah studi keanekaragaman hayati internasional disimpulkan terancam kepunahan, demikian diungkap para peneliti. Dari 47.677 spesies yang masuk Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN, 17.291 di antaranya dinilai sangat terancam.



Jumlah ini termasuk 21 persen jenis mamalia, 30 persen jenis ampibi, 70 persen jenis tumbuhan, dan 35 persen jenis hewan bertulang belakang.
Ahli lingkungan memperingatkan tidak cukup ada upaya untuk mengatasi ancaman utamanya, antara lain hilangnya habitat mahluk hidup ini. "Bukti ilmiah menunjukkan naiknya tingkat krisis," kata Jane Smart, direktur kelompok konservasi keragaman hayati International Union for the Conservation of Nature's (IUCN).
"Analisa terakhir... menunjukkan bahwa target 2010 untuk mengurangi hilangnya tingkat keragaman hayati tidak akan tercapai," tambah Smart.
"Ini saatnya pemerintah mulai bertindak serius tentang upaya menyelamatkan spesies dan memastikan upaya ini ada dalam agenda tahun depan, karena waktu makin sempit," imbuhnya.
Daftar Merah, dipandang sebagai upaya pencatatan paling otoritatif terhadap keadaan spesies di Bumi, dengan mengumpulkan hasil dari ribuan ilmuwan seluruh dunia.
Catatan terakhir menunjukkan bahwa kelompok amfibi sebagai kelompok organisme di planet ini, dengan 1.895 dari 6.285 spesies yang dicatat paling terancam.

Sumber:kompas.com